Inspirasi Dahsyat Dari Seorang Penjahit

1 comment
Sahabat, tempo hari saya bersama seorang teman pergi ke Bantul, lebih tepatnya di daerah Parangtritis. Kami ke sana bertujuan untuk mengambil jahitan seragam guru yang kami dapatkan beberapa minggu yang lalu dari sekolah. Ternyata sesampainya kami di sana, selain mendapatkan hasil jahitan yang kami pesan tersebut, kami juga mendapatkan sebuah hal yang luar biasa. Apa itu? Ya, benar, hikmah, inspirasi yang datang dari seorang bapak penjahit.


 
 
Sahabat, sembari merampungkan beberapa bagian jahitan yang kami pesan, bapak tersebut bercerita banyak kepada kami. "Mas, saya sudah menjadi penjahit sejak tahun 72 (maksud beliau tahun 1972), dan saya ini bisa menjahit bukan karena saya ikut kursus lho.." kata beliau dengan senyum tipis di bibirnya. Lantas saya pun menimpali pernyataan beliau itu dengan sebuah pertanyaan. Ya, benar, pertanyaan tentang bagaimana beliau bisa menjadi seorang penjahit tanpa ikut kursus.

Lantas apa jawaban beliau? "Mas, saya bisa menjahit seperti sekarang ini karena sakit hati. Sakit hati karena pada saat itu saya hendak belajar menjahit dengan seseorang, tapi ketika saya datang kepada dia dengan maksud untuk belajar kepadanya, saya malah dicemooh, dikata-katain, dipermalukan. Dari situlah Mas, saya sakit hati dan kemudian terpacu untuk belajar. Ya, saya belajar menjahit sendiri (maksud beliau otodidak) tanpa ada yang mengajari. Saya belajar dari majalah-majalah mode, bahkan beberapa kali saya mendapati potongan koran atau majalah bergambar desain celana atau baju, saya ambil untuk saya pelajari. Beberapa kali saya mencoba-coba dengan membeli celana, rok, ataupun baju yang sudah jadi untuk kemudian saya bedah dan saya pelajari bagian-bagian potongannya. Dari situlah saya belajar Mas, dan alhamdulillah saya bisa seperti sekarang ini. Bahkan beberapa kali ada penjahit lain yang datang belajar kepada saya tentang bagaimana menjahit yang baik itu. Tidak hanya itu, selain saya bisa menjahit, saya juga bisa memperbaiki mensin jahit yang rusak. Dan ketrampilan inipun saya dapatkan dari belajar sendiri."

Subhanallah...
Sahabat, sungguh sebuah hikmah yang sangat dalam, sebuah inspirasi besar. Dimana di saat ujian, hinaan, cacian, celaan, cemoohan datang kepada kita harusnya tidak lantas membuat kita lemah, tidak lantas membuat kita menyerah kepada keadaan, tidak lantas membuat kita terpuruk dalam kesedihan. Tapi justru itu semua bisa menjadikan kita semakin terpacu untuk terus berbenah dan berkarya. Celaan dan hinaan harusnya bisa menjadi semangat pembuktian kita kepada mereka.

Ibarat obat, pahit yang terasa justru menyembuhkan. Dan Allah Swt pun telah menjanjikan "Fa inna ma'al 'ushri yusro. Inna ma'al 'ushri yusro_Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan" (Al-Qur'an surat Al-Insyirah ayat 6-7).

Sahabat, jika Allah Swt sudah menjamin demikan, masihkah kita ragu akan kebenaran janji-Nya?

Yogyakarta, 30 Mei 2013 at 09.50 AM
Read More

Bungong Jeumpa

Leave a Comment


Bungong Jeumpa yang secara bahasa berarti Bunga Cempaka... Ya, lagu inilah yang ahir-ahir ini sering diputar pada saat jam istirahat di sekolahku. Awalnya terasa sangat asing ku dengar. Tapi ternyata semakin sering ku mendengarnya, semakin pula aku bisa menikmati keindahan di setiap nada dan liriknya. Syairnya terasa begitu indah dan sangat bermakna.

Hmmmm...

"Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh …
Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina
Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh …
Bungong teuleubeh-teuleubeh indah lagoina

Puteh kuneng, meujampu mirah
Bungong si ulah, si ulah indah lagoina
Puteh kuneng, meujampu mirah
Bungong si ulah, si ulah indah lagoina

Lam sinar buleun, lam sinar buleun angen peu ayon ..
Duroh meususon , meususon yang mala mala
Lam sinar buleun, lam sinar buleun angen peu ayon ..
Duroh meususon, meususon yang mala mala

Mangat that mubee, meunyo tatem com
Leumpah that harom si bungong, bungong jeumpa
Mangat that mubee, meunyo tatem com
Leumpah that harom si bungong, bungong jeumpa"


Dan ternyata hati ini semakin tersentuh setelah aku mencari-cari makna bait-bait syair dalam lagu tersebut. Di dalamnya terdapat keindahan, dalamnya makna, serta sebuah sisi halus yang entah terkesan seperti apa yang aku sendiripun tak tahu cara mengungkapkannya. Dan inilah makna dari lagu Bungong Jeumpa yang teramat indah dan "halus" itu..

Bunga Cempaka, Bunga Cempaka terkenal di Aceh
Bunga yang sangat indah rupanya
Bunga Cempaka, Bunga Cempaka terkenal di Aceh
Bunga yang sangat indah rupanya

Putih kuning, bercampur merah
Mekar sekuntum, sekuntum indah rupawan
Putih kuning, bercampur merah
Mekar sekuntum, sekuntum indah rupawan

Dalam sinar bulan, dalam sinar bulan angin ayunkan..
Gugur bersusun, bersusun, yang sudah layu
Dalam sinar bulan, dalam sinar bulan angin ayunkan..
Gugur bersusun, bersusun, yang sudah layu

Harum baunya kalau dicium
Alangkah harum si bunga, bunga cempaka
Harum baunya kalau dicium
Alangkah harum si bunga, bunga cempaka.


Sahabat, begitu indah bukan?

Yogyakarta, Rabu/29 Mei 2013 at 02.38 PM
Read More

Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Leave a Comment

Masalah? Jelas, selama kita hidup di dunia ini tentu tidak akan pernah kita bisa lepaskan diri dari yang namanya masalah. Masalah akan selalu ada selama kita masih berinteraksi dengan dunia dan segala yang berkaitan dengannya. Artinya apa? Ya itu tadi, selama kita masih hidup di dunia ini, masalah akan selalu menghampiri kita. Baik itu kecil, sedang, besar, hingga yang sangat besar.

Suatu ketika kita pasti lelah, terpuruk, futur karena masalah-masalah ini. Wajar, manusiawi. Hanya saja yang harus kita garis bawahi adalah berapa lama kita akan berada dalam kondisi tersebut. Islam mengajarkan bahwa kita tidak seharusnya berlama-lama terpuruk dan terpragkap dalam kesedihan-kesedihan daripada masalah-masalah yang menimpa kita. Islam mengajarkan kita bahwa kita harus kembali bangkit dan mengatasi masalah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Lantas bagaimana seharusnya? Bahwasanya Allah swt mengatakan, La yukallifullau nafsan ila wus'aha, Allah swt tidak pernah membebani kita dengan suatu beban yang melebihi kemampuan kita. Artinya apa? Bahwa setiap permasalahan yang datang kepada kita, itu sudah sesuai dengan daya kemampuan kita untuk mengatasinya. Seorang guru kelas 2 SD tidak mungkin akan memberikan soal kelas 2 SMP kepada siswanya. Apalagi Allah swt yang Maha Bijaksana, dan Allah swt tidak sekalipun pernah mendzolimi hamba-Nya.

Lantas bagaimana? Bahwasanya masalah itu bisa jadi adalah ujian bagi kita untuk meningkatnya derajat hidup kita. Tanpa ujian, manusia tiada pernah akan meningkat kualitas kehidupannya. Jadi, hadapi setiap masalah yang datang kepada kita dengan senyuman, selesaikan sebaik-baiknya semaksimal yang kita bisa, sisanya kembalikan kepada Allah swt. dan katakan pada masalah itu, "Hai masalah besar, aku punya Allah yang Maha Besar"
Read More

Inspirasi Itu Ada Di Sekitar Kita

Leave a Comment

Hmmm.. "INSPIRASI". Ya, Inspirasi. Itulah kata yang sering kali kita dengar dan kita ucapkan. Akan tetapi mungkin pula di antara kita tidak semua tahu apa itu inspirasi, seperti apa itu inspirasi, dan bagaimana itu inspirasi.

Menarik memang ketika kita membicarakan tentang inspirasi. Teringat semalam ketika seorang teman meminta saya untuk mengajarinya membuat sebuah blog. Ketika blog tersebut sudah jadi ternyata dia masih bingung dengan apa yang hendak dia tuliskan di blog-nya tersebut. Alasannya klasik, "Bingung mau nulis apa, tak punya inspirasi".

Kenapa harus bingung? Bukankah inspirasi itu begitu banyak di sekitar kita? Bahkan ketika melihat dia yang bingung mencari inspirasi pun bisa menjadi inspirasi buat saya untuk menulis tulisan ini. Inilah yang sebenarnya harus lebih kita pahami. Sebagai seorang muslim, tiada kata "Tiada inspirasi" buat kita. Hilangkan kata tersebut dari kamus kehidupan kita. karena Allah Swt sendirilah yang menjanjikan kepada kita, bahwa setiap apa yang ada di bumi, semua yang terlukis di langit, dan setiap yang ada di jagat raya ini adalah sumber inspirasi buat kita. "Inna fi khalqis samawati wal ardli wakhtilafilayli wannahari laayatalliulil albab_Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi serta di dalam perantian siang dan malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt) bagi orang-orang yang berpikir." (Al-Qur'an surat Ali Imron ayat 190).

Inilah fakta nyata yang ada, bahwa semua yang ada di dunia ini, setiap apa yang terjadi di semesta ini adalah sumber inspirasi bagi kita. Tiada lagi kalimat "Tak ada inspirasi" bagi kita. Bahkan dalam sebuah hadistnya, Rosulullah Saw menyebutkan bahwa hikmah adalah kepunyaan kita kaum mukminin. Dan di manapun kita berada jika menemukan hikmah tersebut ambillah. Karena itu adalah milik kita. Inilah yang harus kita kerjakan, HIDUP YANG PENUH AKSI DAN FULL INSPIRASI.

Yogyakarta, Selasa/28 Mei 2013 at 8.30 AM.
Read More

Tidak Semua Tentang Harta

Leave a Comment
Sahabat, menarik sekali membaca status FB temanku siang tadi (yang kemudian saya copas sebagai status juga). Tahukah Sahabat apa yang dia tuliskan dalam statusnya di FB itu? Ya.. tentang sebuah kebahagiaan.

"Kebahagiaan tidak ditemukan dalam berlimpahnya harta dan kekayaan, tetapi ketika kita bisa menerima keadaan dan keberadaan sepahit apapun sebagai rahmat Tuhan, dan kita menikmatinya." Seperti itulah status yang dia tuliskan dalam FBnya. Sungguh, saya menilai status ini sangat inspiratif dan mencerahkan.

Karena seringkali saat ini kita lihat hampir setiap lini kehidupan senantiasa berpusat kepada materi dan kekayaan. Setiap hari kita sibuk bekerja mencari harta dan uang sebanyak-banyaknya. Pembicaraan-pembicaraan sehari-haripun berkisar tentang uang dan harta. Kemuliaan seseorang dilihat dari status sosial dan kekayaan. Inilah yang sebenarnya menjadi keprihatinan kita bersama.

Sejujurnya saya sangat miris setiap kali melihat dan mendengar hal-hal yang demikian. Saya sangat sensitif jika ada orang-orang yang cuma membicarakan soal kekayaan dan meteri, pangkat dan jabatan, gaji dan tabungan. Saya sangat prihatin dan kasihan pada orang-orang yang demikian. Tidakkah kita ingat, hidup kita di dunia ini tidaklah seberapa lama. Allah Swt memanggil Rasululloh Saw di usia beliau yang berkisar 63 tahunan, dan kitapun kurang lebih akan sama.

Inilah Sahabatku, yang seharusnya menjadi perhatian dan pembelajaran untuk kita. Kebahagiaan tidak selalu bisa kita temukan dalam gelimangan harta dan gemerlapnya tahta. Kebahagian ada manakala hati kita menyatu dengan setiap kehendak-Nya. Jiwa kita menerima apa yang Allah Swt takdirkan dan berikan kepada kita. "La insyakartum la azidannakum wa la inkafartum ina azabi lasadid" (Alqur'an Surat Ibrahim ayat 7). Kebahagiaan ada ketika kita mensyukuri setiap apa yang diberikan Allah swt kepada kita. karena dengan kita mensyukuri apa yang Dia berikan kepada kita, menikmati setiap proses kehidupan yang kita jalani, niscaya hidup kita pun akan terasa lebih mudah dan indah, kita akan lebih "ayem-tentrem" dan mampu memaknai setiap langkah kaki yang kita ayunkan dalam hidup kita. Akan tetapi sebaliknya, jika kita terus-menerus "nggrangsang"-merasa kurang dengan setiap apa yang telah kita miliki, walaupun triliyunan uang telah kita punyai, segunung emas telah kita miliki, niscaya yang ada bukanlah kebahagiaan dan kedamaian, tapi sebuah kesengsaraan, kekeringan jiwa, ke-dahaga-an hati kita. Hidup tentram tiada akan pernah kita dapatkan ketika kita terus-menerus meng-orientasi-kan hidup dan kehidupan kita kepada harta dan materi.

Dan ahirnya, ingatlah Sahabatku.. "Wal akhirotu khoiruw wa abqo" Sesungguhnya kehidupan di akhirat kita akan lebih kekal dan abadi. Dan ingatlah pula, "Walal akhirotu khoirullaka minal ulaa". Insyaallah kita akan mendapatkan kemuliaan, kebaikan, dan keindahan di ahir kita nantinya ketika saat ini kita terus menerus meng-orientasi-kan hidup kita kepada-Nya, bukan kepada harta dan tahta.

Sekali lagi, tidak semua tentang harta.

Yogyakarta, Senin/27 Mei 2013 11.39 PM
Read More

Mengapa engkau menyerukan sesuatu yang tidak engkau kerjakan?

Leave a Comment
Ya... itulah kalimat yang seringkali mengganggu dalam benakku. Hanya seuntai saja. Seuntai kalimat yang terasa begitu menusuk, serara menancap dalam tepat di ulu hatiku.

Dan ternyata ketika diri ini banyak berbicara tentang kebaikan, akan tepati kenapa diri ini pula tidak mengerjakannya? Entah apa yang akan diri ini bawa menghadap kepada-Nya. Kebanggaan macam apa yang dapat diri ini banggakan di hadapan-Nya kelak?

Padahal diri ini juga tahu, paham, dan mengerti... Bahwa "Kaburo maktan indallohi antaquluu maalaa taf 'aluun". Sahabat.. Sungguh besar kebencian Allah Swt kepada orang-orang yang menyerukan sesuatu yang tidak ia kerjakan. Na'udzubillah..

Ya, inilah diri yang mengaku mencintai-Nya tapi ternyata "mencederai-Nya". Inilah diri yang mengaku mencintai Rosul-Nya tapi tak bisa menjaga (tu)lisannya. Diri ini malu.. entah malu kepada siapa juga tak tahu. Dan anadaikan Allah Swt membuka aib diri ini, kemana lagi diri ini akan berlari untuk menutupi rasa malu ini dari-Mu Ya Robbi,, sedangkan semesta alam ini adalah kepunyaan-Mu.

Astaghfirullahal'adzim..
Yogyakarta, Senin/27 Mei 2013 01.27 PM
Read More

Menjadi Sebuah Awal

Leave a Comment
Dan inilah yang ingin aku tuliskan, "Menjadi Sebuah Awal". Ya,,, segala sesuatu pasti ada awal-nya. Dan awal itu pula yang sangat besar dalam menentukan "ahir" sesuatu itu nantinya. Jika kita awali setiap apa yang kita kerjakan dengan kebaikan, maka insyaallah hasil akhirnya pun akan berupa kebaikan. Demikian pula ketika kita awali langkah kita dengan sesuatu yang tidak baik maka hampir bisa dipastika hasil akhir yang akan kita dapatkan pun tidak akan baik. " Innamal a'malu binniyat, wa innama likullim ri-in maanawa ". Bahwa (hasil dari ) setiap perbuatan yang kita lakukan adalah ditentukan dari niatan awalnya, dan seseorang akan mendapatkan (hasil) seperti apa yang telah ia niatkan" (HR. Bukhori wa Muslim).

Dan dengan niatan yang baik pula kutuliskan apa yang ada dalam benakku melalui blog kecil nan sederhana ini. Dengan niatan mengajak kita untuk bisa lebih peka, memaknai dan memahami setiap apa yang terjadi di dalam kehidupan kita.
Read More
Next PostNewer Posts Home

Translate