Long life education, pendidikan sepanjang hayat atau dalam bahasa yang lebih mudah; belajar seumur hidup. Konsep modern yang ditemukan ahir-ahir ini sangat relevan dengan perintah Rasulullah Muhammad SAW 15 abad yang lalu. Ya, pada saat itu Rasulullah Muhammad SAW telah bersabda,
أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ
yang artinya "Tuntulah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat", atau kalau dalam bahasa Sunda dikatakan "ti mimiti di eyong nepi ka disedong", Dan lebih jauh lagi, ada pula sebuah hadits yang mengatakan "Tholabul ilmi fariidotun ‘ala kulli muslimin wa muslimat" Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dan masih banyak lagi dalil baik dari Al-Qur'an ataupun Al-Hadist yang menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu itu. Allah SWT menjanjikan kedudukan yang sangat tinggi bagi orang-orang yang berilmu dan beriman. (QS. Al-Mujadilah ayat 11)
Maka, tiada lagi alasan untuk tidak belajar selama kita masih bisa menghela napas, kita harus terus belajar selama denyut nadi, dtak jantung, aliran darah serta hidupnya pikiran masih ada dalam diri kita. Belajar apapun tanpa terkecuali. Selama apa-apa yang kita pelajari itu akan membawa kemanfaatan bagi sesama manusia, juga membawa kita menuju kepada kerihoan Allah SWT.
Tidak mesti belajar pada lembaga pendidikan formal. Belajar bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Karena begitu banyak hal yang kita bisa pelajari setiap harinya dari setiap apa yang kita lihat, kita alami, kita pikirkan... "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. Ali Imran (3) ayat 190-191)
Ada sebuah cerita, kakak sepupu saya yang bernama Joko Susilo Mujiono, yang mana beliau saat ini (alhamdulillah..) tengah berada di puncak kesuksesannya sebagai seorang pengusaha. Ya, beliau sekarang tengah sukses sebagai seorang enterpreuner muda di bidang konstruksi bangunan, khusunya di bidang GRC Precast Panels di kota Padang Sumatra Barat. Di usia yang masih muda beliau berhasil mendirikan perusahaan yang bernama CV. Putra Mandiri.
Mas Joko dengan salah satu proyek GRC nya. |
Akan tetapi apakah lantas beliau tidak pernah belajar? Tidak. Sama sekali tidak. Justru beliau terus belajar berbagai macam pengetahuan yang beliau dapatkan. Mulai dari bahasa inggris, ilmu komputer, ilmu elektronik, ilmu-limu rancang bagun, dan terutama motivasi-motivasi untuk berwira usaha. Pertanyaan selanjutnya, lantas dari mana beliau belajar itu semua?
Maka, jawaban atas pertanyaan itulah yang akan membuat kita "geleng-geleng kepala" sembari berdecak kagum. Ya, beliau belajar dari buku-buku yang selalu beliau baca dan beliau pelajari. Buku-buku itu beliau beli dari sebagian hasil kerja beliau selepas keluar dari sekolah. Kerja apa? Ini pula yang menjadikan kita "tidak percaya" lagi. Ya, beliau dulunya adalah seorang pemulung, ya benar pemulung. Ya dari hasil mulung itulah beliau membeli buku-buku yang beliau gunakan untuk belajar. Pernah juga menjadi kuli bangunan, buruh, sales dan hampir semua pekernyaan "rendah" pernah beliau kerjakan. Semua yang beliau raih saat ini adalah hasil dari kerja keras, doa, dan usaha beliau untuk selalu belajar dari manapun.
Saat ini beliau sudah memiliki lebih dari 40 karyawan. Kehidupan beliau secara ekonomi sudah sangat mapan, punya mobil, tanah, motor serta kehidupan keluarga yang harmonis. Dan yang paling mengangumkan dari beliau adalah setelah semua yang beliau raih saat ini ada di tangan, beliau tiada pernah berhenti untuk belajar. Saat ini beliau belajar menghafal Al-Qur'an. Subhanallah... Beliau belajar Tahfidzul Qur'an dari mp3 murotal yang beliau selalu dengarkan, kemudian setelah hafal beliau setorkan hafalan beliau untuk ditashih oleh salah seorang Kyai di kampung saya, Kyai Munawir Al-Hafidz via telepon (karena Mas Joko berada di Padang Sumatra Barat, sedang Pak Kyai Munawir ada di kampung saya di Grobogan jawa Tengah).
Inilah sekelumit kisah sukses nan inspiratif dari seorang yang selalu belajar tanpa kenal bosan. Terus belajar bahkan di saat dia sudah meraih puncak kesuksesannya. Maka benarlah firman Allah swt dalam QS Al-Mujadillah ayat 11.
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا إِذا قيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَ إِذا قيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ الَّذينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجاتٍ وَ اللَّهُ بِما تَعْمَلُونَ خَبيرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah pada majlis-majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkan bagi kamu. Dan jika dikatakan kepada kamu ; Berdirilah !, maka berdirilah Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang~rang yang diberi ilmu beberapa derajat ; Dan Allah dengan apapun yang kamu kerjakan adalah Maha Mengetahui."
Post Comment
0 comments:
Post a Comment