Berpeganglah pada tali Allah
seorang Nabi baru akan melakukan kesalahan/ sesaat setelah dianggap salah oleh Allah, seketika itu juga turunlah Wahyu , karena Beliau memang Ma'shum...
.
Jika seorang Wali melakukan kesalahan, segera beliau mendapatkan Ilham , karena memang beliau Mahfudz...
.
Jika seorang Murid melakukan kesalahan, gurunya pasti akan menegurnya...
inilah warisan Nabi tak dapat diputar balikkan.
Ibnul Mubarak berkata : ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri).” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32)
Imam Syafi’i ~rahimahullah mengatakan “tiada ilmu tanpa sanad”.
Imam Malik ra berkata: “Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu) ”
Lalu jika kita telah belajar agama dari buku² terjemahan, sosmed, orang yg gk jelas, dan gogling internet sesuai tendensi Akal sendiri.. nafsu pribadi...
siapakah yg akan mengingatkan?