Kuku dan Kehidupan

Leave a Comment

Ya, benar. Kuku dan kehidupan. kehidupan ini ibaratkan kuku-kuku yang ada di jari-jari kita. bahwasanya Allah swt telah menciptakan kehidupan kita sedemikian rupa. Pas. Sudah ada ketentuan dan ketetapan dari-Nya. Seperti kuku-kuku di jari-jari kita, kehidupan pun memiliki batas yang jelas  untuk kita menjalani kehidupan tersebut.

Kita telah diperintahkan oleh Allah swt untuk menjalani kehidupan ini dengan tidak melampaui batas-batas yang telah Dia tentukan itu. Segala kegundahan, kegelisahan, kegalauan, kesedihan yang berlarut-larut, ratapan, merasa kurang, ambisius, nggigi mongso, nggrangsang, jauh dari kedamaian, adalah akibat dari kehidupan kita yang melampaui batas-batas yang telah Allah swt tentukan.

Seperti kuku, dalam perjalanan kehidupannya, kuku memiliki batas yang jelas. Dimana dari batasan itu, kuku memenuhi fungsinya yaitu utnuk melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Ketika kuku tumbuh panjang dan melebihi batas yang telah Allah swt tetapkan, maka kuku itu harus dipotong.

Kenapa demikian? Ini adalah untuk kebaikan dari pemilik kuku itu sendiri. ketika kuku dibiarkan tumbuh panjang melebihi batasannya, maka kuku itu bukan lagi sebagai pelindung tubuh (ujung jari-jari kita) tapi malah akan menjadi sumber petaka bagi kita. Bisa dimulai dari tempat tumbuh dan berkembangnya penyakit dari kuku-kuku yang panjang dan kotor, atau jikalaupun kuku-kuku itu dibersihkan secara rutin maka tetap saja akan sangat berpotensi menimbulkan masalah untuk diri kita, misalnya dengan kuku-kuku yang panjang, jari-jari kita rentan terluka ketika terantuk (terbentur) benda keras. Kuku akan copot dan berdarah-darahlah jari-jari kita.

Bagaimana kuku-kuku yang dipanjangkan dan dirawat dengan perawatan tertentu...? Bukankah ini bisa menjadikan keindahan bagi pemiliknya? Iya, keindahan semu. Karena semakin mahal perawatan yang kita lakukan, semakin indah kuku-kuku kita, maka apakah semakin tenang perasaan kita? Apakah semakin damai jiwa kita? Tidak. Justru sebaliknya, semakin kawatir hati kita jangan-jangan nanti kuku-kuku yang telah dirawat sedemikian rupa itu rusak karena suatu hal. Selain itu, perawatan yang dikeluarkan untuk kuku-kuku itu juga merupakan tindakan yang berlebihan dan melampaui batas (boros). Itu semua adalah tindakan yang sia-sia. Padahal jika kita bisa memahami lebih jauh tentang hal ini, cukup dengan dipotong secara rutin ketika kuku-kuku itu sudah mulai memanjang melebihi batasnya, selesai. Simpel dan tidak ribet.

Maka seperti itulah kehidupan kita. Allah swt telah mengkaruniakan kehidupan kita sedemikian rupa sesuai dengan batasan yang telah Dia tentukan. Dan yakinlah, batasan itu adalah sudah pas dan sesuai dengan kita. Ketika kita merasa kurang, merasa belum mencapai ini-itu, merasa belum memiliki ini-itu, maka hati-hatilah.. jangan-jangan kehidupan kita sudah "tumbuh" melampaui apa yang telah Allah swt bataskan.

Karena jika kita mampu dan mau hidup sejalan dengan batasan yang telah Allah swt tentukan, maka kehidupan kita akan damai dan sejahtera. Hati akan lebih lapang, jiwa akan terasa tenang, pikiranpun akan lebih terang. Lain halnya ketika kita dan pola kehidupan kita telah melampaui batasannya, maka yang ada adalah kegelisahan, kegalauan, resah, gundah, ngoyo, dan selanjutnya yang ada hanyalah kesia-siaan semata yang kita lakukan. Dan pada ahirnya, kita akan sangat jauh dari apa yang disebut dengan kebahagiaan.

Maka, kuncinya adalah bersyukur dan iklas. Bersyukur dengan merasa cukup dengan apa yang telah kita miliki dan kita raih saat ini Serta iklas, buang dan potong segala kelebihan angan-angan dan ambisi-ambisi yang terus menggelayuti kita. Yang mana jika itu semua kita biarkan tumbuh dan semakin memanjang seperti kuku-kuku di jari-jemari kita yang tidak dipotong, maka kehidupan kita itu akan sangat berpotensi menjadi tempat bersarangnya kotoran, penyakit dan kehinaan, serta akan semakin menjerumuskan kita kepada kesia-siaan dan ketidak-tenangan. Tapi ketika kita bisa menjalai kehidupankita sesuai denga batasan yang telah Allah swt tetapkan, maka kebahagiaan dan kedamaian akan melingkupi kehidupan kita. Dan yakinlah, Allah swt akan mencukupkan kebutuhan kita.

فَمَنِ ابْتَغى وَراءَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ العادُونَ

"Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Mu'minuun [23] : ayat 7)


إِنَّمَا السَّبيلُ عَلَى الَّذينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَ يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولٰئِكَ لَهُمْ عَذابٌ أَليمٌ


"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih." (QS. Asy-Syuura [42] : ayat 42)

Wallahu a’lam bish-shawabi.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

Post Comment

0 comments:

Post a Comment

Translate